Sebagai negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman alam dan budaya, konservasi alam dan budaya dalam pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Konservasi alam dan budaya merupakan upaya untuk melestarikan kekayaan alam dan warisan budaya yang ada, sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Menurut pakar konservasi alam, Prof. Dr. Ir. Yayat Ruchiat, M.Sc., “Konservasi alam dan budaya adalah kunci keberlangsungan hidup manusia di bumi ini. Tanpa melestarikan alam dan budaya, manusia akan kehilangan identitasnya dan mengalami kerugian yang sangat besar.”
Dalam pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara, konservasi alam dan budaya harus menjadi perhatian utama. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan lestari bagi masyarakat. Melalui konservasi alam dan budaya, kita dapat menjaga keberagaman hayati dan kearifan lokal yang ada di sekitar proyek pembangunan.
Pakar arsitektur, Prof. Dr. Ir. Bambang Subagyo, mengatakan, “Konservasi alam dan budaya dalam pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara bukanlah hal yang sulit dilakukan. Dengan perencanaan yang matang dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan para ahli, kita dapat menjaga keindahan alam dan warisan budaya yang ada.”
Pentingnya konservasi alam dan budaya dalam pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara juga telah diakui oleh Presiden Joko Widodo. Beliau menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam serta budaya. “Pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara harus dilakukan dengan bijaksana, sehingga tidak merusak lingkungan dan warisan budaya yang ada,” ujar Presiden.
Dengan menjaga konservasi alam dan budaya dalam pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara, kita turut berkontribusi dalam melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. Konservasi alam dan budaya bukanlah beban, melainkan investasi untuk keberlangsungan hidup kita dan generasi mendatang.